Monday, December 28, 2009

H+10

Hari ke-10 
Tadi malam perasaan kita2 yang ada di rombongan paling belakang sangat bahagia sekali ketika bisa melihat ada rumah penduduk .... Kita kembali ke peradaban kembali setelah 3-4 hari terasing dalam kerajaan lebah dan serangga ....

Paginya kita semua bangun merasakan kenikmatan yang luar biasa ... Setiap peserta terlihat menikmati suasana pagi dan kami bisa istirahat dari kegiatan memasak karena kita bisa minta tolong penduduk memasakan dan membuatkan minuman buat kami ....

Sebagian peserta sejak pagi sekali turun ke desa yang lebih besar untuk membeli logistik baik BBM dan Air minum yg sdh pd kehabisan. Herri Bandung dgn sangat baiknya menawarkan kepada peserta2 lainnya yg ingin titip. Saya titip BBM.

Mereka pergi ke desa lainnya naik perahu klotok sekitar 1 jam perjalanan one way. Biayanya kalau tidak salah sekitar Rp 250 ribu plus 20 liter bensin yang harganya sekitar Rp 8 ribu/liter.

Dadan, navigator merangkap mekanik, memanfaatkan waktu dgn memperbaiki & membersihkan radiator dan extra fan. Radiator dibongkar dan dibawa ke kali untuk dibersihkan dari lumpur2 yg memasuki kisi2 radiator menyebabkan terganggunya kerja radiator. Extra fan dibongkar lagi untuk membersihkan lumpur2 yg menghambat kerjanya. Sudah bisa bekerja, tapi masih lambat dan belum memuaskan, extra fan tambahan yg lbh kecil msh belum berfungsi. Sehingga kita  hanya mengandalkan kepada extra fan utama.

Jeep Haji Amak diperbaiki oleh Engkos, begitu juga kebocoran di tangki bensin Pak Hendro. Toyota Tinus juga diperbaiki oleh Ade, saya nggak tahu apa masalahnya. Hari itu sepenuhnya dipakai untuk memperbaiki kendaraan masing2. Rombongan Pak Syamsir sudah jalan dan saya nggak tahu persis ada dimana ....

Perasaan saya sudah lebih baik melihat upaya recovery dari kerusakan kendaraan saya yg sdh hampir pulih .... Dadan juga terlihat sdh lbh baik semangatnya karena istirahat yang cukup .... Dadan sangat serius mengurusi kendaraan, sampai2 saya hitung sudah 2-3 hari dia tidak mandi (ternyata dia baru mandi 5 hari kemudian di Samarinda !!!).

Suasana hari itu benar2 enak buat kita semua, sebagian bisa jalan naik perahu klotok, sebagian mengerjakan kendaraan,sebagian lagi menikmati hidup sambil minum kelapa ...

Siang hari menjelang perbaikan Jeep saya beres, Jimmy Boy (Jimboy), navigator eggy, ngajak untuk berangkat mengejar rombongan pak syamsir. Kita bertiga, eggy, cherry, dan saya memang merasa cocok dan semangat untuk mengejar rombongan di depan dgn cara cepat.

Walaupun maunya segera berangkat tapi saya bilang ke Jimboy untuk berangkat duluan saja karena saya nggak enak sama rombongan belakang dan pekerjaan perbaikan memang belum selesai .... Disitu saya berpisah dengan eggy yang berangkat mengejar cherry dan rombongan di depan ....

Satu jam kemudian kendaraan saya selesai berbarengan dgn selesainya kendaraan Pak Toto Kutu Lumpur, sehingga akhirnya saya jalan bareng dengan Pak Toto dan Pak Bambang Bintang Hore  4x4 yg keduanya mrpk kendaraan official perwakilan IOF Kaltim.

Perjalanan nggak bisa cepat krn masalah kopling suzuki pak totok, jadi kadang saya melaju duluan lalu berhenti menunggu atau saya ditinggal dulu lalu saya kejar mereka .... Dalam perjalanan saat berhenti itu Dadan terus meng-otak-atik extra fan yg hasilnya adalah pulih 100% seluruh extra fan saya, sehingga kendaraan saya sdh pulih 100% lagi .... !!! Waah senangnya hati saya ....

Tujuan kita sesuai buku tulip adalah Tumbang Samba, saya lupa berapa jarak kesana, tapi kita sudah bicara jarak ratusan kilometer .... Kondisi jalanan adalah tanah gravel ex logging, naik turun yang tajam, sepi tidak ada kehidupan sepanjang perjalanan ..... Kadang2 saja kita ketemu desa2 kecil tempat kita bisa membeli bensin eceran seharga Rp 7000 atau  Rp 6500 ...

Dalam perjalanan kita berhenti di sebuah desa yg ada usaha logging kayu, disitu kita ketemu 2 toyota dari Team Jangkar Miring, dimana salah satunya harus turun mesin dan akhirnya mereka terpaksa beli mesin seharga Rp 10 juta agar kendaraan bisa jalan lagi.Sebuah harga mesin yg sangat mahaaal ....

Disana kita makan malam dan istirahat yg saya manfaatkan juga buat mandi karena rasa gatal yg dahsyaaat tiba2 mulai menyerang saya akibat dari serangan serangga dan lebah bbrp hari sebelumnya ....    

Nggak lama disana kita jalan lagi dan kita tahu via radio Pak Tinus sdh menyalib didepan kita, dibelakang kita masih ada Pak Budi BR Landy yang menyeret Landy Acai yg ada masalah di mesin dan ternyata mereka istirahat dijalan .... Kata Pak Budi, sekitar 37 Km mobilnya menyeret landy acay ....

Akhirnya sekitar tengah malam kita berhenti di pertigaan dekat Sangai. Kalau dari cerita Cherry, mereka juga bermalam disana yg sebenarnya tidak jauh dari kita hanya sekitar 6 km .... Kita buka tenda velbet (tenda yg dipasang diatas velbet, kreasi  Pak Santu dari LRCI) di pertigaan jalan itu.

No comments: